Sabtu, 08 Oktober 2016

Instalasi Dan Konfigurasi DNS Server



DNS (Domain Name Space)

Pengertian dari Domain Name System (DNS) adalah sebuah aplikasi service di internet yang berguna menerjemahkan sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang melayani permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan dari FQDN ke IP address. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke internet sererti Web Browser atau e-mail, Dimana DNS membantu memetakan host name sebuah computer ke IP address. Selain digunakan di internet DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau internet.


Sejarah DNS

             Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.


Struktur DNS

Root-Level Domains
            
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).

Top-Level Domains

Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:

·         com : Organisasi Komersial
·         edu : Institusi pendidikan atau universitas
·         org : Organisasi non-profit
·         net : Networks (backbone Internet)
·         gov : Organisasi pemerintah non militer
·         mil  : Organisasi pemerintah militer
·         num : No telpon
·         arpa : Reverse DNS
·         xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll


Host Names

Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.


Bagaimana Cara DNS Bekerja?

Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.

Kelebihan DNS :
  • Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer, cukup host name.
  • Konsisten, IP address sebuah komputer bisa saja berubah, tapi host name tidak harus berubah.
  • Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan (bagi admin). DNS mudah untuk di implementasikan di protocol TCP/IP DNS server mudah untuk di konfigurasikan(Bagi admin) User tidak lagi di repotkan untuk mengingat IP address

Kekurangan DNS :
  • User tidak dapat menggunakan nama banyak untuk mencari nama domain baik di internet maupun di intranet.
  • DNS tidak mudah untuk di implementasikan.
  • Tidak konsisten.
  • Tidak bisa membuat banyak nama domain.

Jika sudah memahami dari pengertian serta fungsi dan kekurangan DNS Server, selanjutnya kita akan melakukan cara Konfigurasi DNS Server dengan Ubuntu, siapkan beberapa file untuk mengkonfigurasinya yaitu file bind9, dikarenakan cara yang saya lakukan adalah dengan menginstallnya secara offline, mungkin anda untuk cara onlinenya sudah mengetahui, tetapi mungkin juga masih ada beberapa yang belum mengetahui untuk cara penginstallan secara offline. Di bawah ini adalah cara untuk mengkonfigurasi DNS Server secara offline, silahkan ikuti langkah-langkahnya :

1. Menyiapkan file bind9 lalu install dengan cara, ketik :

# sudo su

selanjutnya masuk directory, dikarenakan file bind9 di letakkan di Dekstop agar mempermudah dalam tahap install, biasanya file bind9 terdapat pada 1 folder repo ubuntu 10.10, dan terdapat file gabungan  yang di dalamnya berisikan bind9, maka dari itu kita harus masuk dahulu ke dalam directory file gabungan,  ketik :

# cd Desktop/
# cd gabungan/
# dpkg -i *.deb

tunggu proses install selesai.

2. Jika penginstallan sudah selesai, selanjutnya adalah membuat konfigurasi named.conf, ketik :

# gedit /etc/bind/named.conf

lalu edit file named.conf seperti gambar di bawah ini :



selanjutnya Simpan.

3. Membuat konfigurasi domain : db.pranata pada directory /etc/bind, sebelum membuatnya anda harus mengcopy file db.local menjadi db.pranata, caranya sebagai berikut :

# cp /etc/bind/db.local  /etc/bind/db.pranata

lalu ketik :

# gedit /etc/bind/db.pranata

selanjutnya edit file db.pranata seperti gambar di bawah ini :



jangan lupa untuk Simpan.

4. Membuat konfigurasi resolver : db.254 pada directory /var/cache/bind, copy dahulu file db.127 menjadi db.254 dengan cara, ketik :

# cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.254

lalu ketik :

# gedit /etc/bind/db.254

selanjutnya edit file db.254 seperti gambar di bawah ini :



lalu Simpan.

5. Edit konfigurasi DNS pada resolv.conf , ketik :

# gedit /etc/resolv.conf 

lalu ganti DNS nameservernya menjadi seperti dibawah ini :

nameserver 192.168.50.1

6. Restart DNS server, ketik :

# /etc/init.d/bind9 restart

Catatan : Apabila bind9 pada waktu restart gagal (failed), periksa kembali script pada file named.conf, db.pranata, dan db.254. setelah itu restart kembali bind9

7. Untuk mengujinya apakah DNS Server dan Client sudah berjalan dengan baik atau belum, anda bisa lakukan dengan cara :

  • Ketik di AddressBar pada Browser : pranindo.ac.id 




  • Ketik di Terminal :
# nslookup 192.168.50.1
# nslookup www.pranindo.ac.id

Jika anda gagal didalam menguji DNS Server, langkah terakhir adalah melakukan konfigurasi pada directory /etc/hosts/, caranya ketik :

# gedit /etc/hosts

tambahkan seperti tulisan pada gambar dibawah ini :



dan untuk konfgurasi file hosts di Client, lihat pada gambar di bawah ini :



selanjunya, uji kembali di browser Server dan Client.


Kesimpulan

Dengan membuat DNS server maka akan mempermudah user untuk mengakses server menggunakan identitas nama daripada menggunakan IP address. Pembuatan DNS server pada ubuntu salah satunya dapat dilakukan dengan menginstall dan mengkonfigurasi bind9.


Daftar Pustaka

1 komentar: